:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4807205/original/039429000_1713555933-WhatsApp_Image_2024-04-20_at_01.18.47.jpeg)
Liputan6.com, Jakarta – Umat Islam baru saja mencapai kemenangan besar di Hari Raya Idul Fitri. Disebut kemenangan, umat Islam menahan haus dan dahaga serta hawa nafsu sepanjang Ramadhan 2025 lalu.
Kini umat Islam menyambut 1 Syawal. Meski Ramadhan telah berlalu, bukan berarti intensitas amal dan ibadah dikurangi.
Lebih dari itu, Ramadhan adalah kawah candradimuka agar bulan-bulan selanjutnya bisa lebih baik, selayaknya Ramadhan sepanjang tahun.
Artikel mengenai tata cara dan niat sholat Idul Fitri menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Senin (31/3/2025).
Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah tata cara dan niat mandi sunnah Idul Fitri.
Sementara, artikel ketiga terpopuler yaitu kata Buya Yahya soal salaman dengan lawan jenis yang kerap menjadi dilema.
Simak Video Pilihan Ini:
3 Jamaah Sholat Idul Fitri di Alun-Alun Pemalang Meninggal Tertimpa Pohon Tumbang
1. Tata Cara dan Niat Sholat Idul Fitri 2025 Lengkap Bacaannya, Pahami Lebih Awal
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3128906/original/047525700_1589516282-shutterstock_757680502.jpg)
… Selengkapnya
Pada Hari Raya Idul Fitri, umat Islam disunnahkan melaksanakan sholat Id. Sholat Idul Fitri dilaksanakan pada pagi hari, dimulai sejak matahari terbit sampai masuk waktu sholat Dzuhur.
Sholat Idul Fitri sunnahnya diperlambat. Hal ini berbeda dengan sholat Idul Adha yang disunnahkan mengawalkan waktu untuk memberi kesempatan bagi yang hendak berkurban.
Mengapa sholat Idul Fitri disunnahkan memperlambatnya? Alasannya untuk memberi kesempatan bagi mereka yang belum berzakat fitrah. Sebab, menurut Pengasuh LPD Al Bahjah Buya Yahya, hukum mengeluarkan zakat fitrah setelah sholat Id adalah makruh.
Sholat Idul Fitri dilaksanakan sebanyak dua rakaat satu salam. Pada rakaat pertama bertakbir sebanyak tujuh kali dan rakaat kedua sebanyak lima kali. Di sela-sela takbir tersebut dianjurkan membaca tasbih.
Sebagai panduan, berikut Liputan6.com bagikan tata cara dan niat sholat Idul Fitri lengkap dengan bacaannya. Panduan ini dapat dipahami lebih awal sebelum melaksanakan sholat Id.
2. Tata Cara dan Niat Mandi Sunnah sebelum Sholat Idul Fitri 2025, Lakukan di Waktu Ini
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4014657/original/082439900_1651806218-20220506-Serunya_Mandi_di_Sungai_Cipamingkis-5.jpg)
… Selengkapnya
Mandi wajib dilakukan ketika seseorang mengalami salah satu sebab yang membuat dia harus adus. Sebab-sebab mandi wajib ialah keluar sperma, melakukan hubungan intim, berhenti keluarnya darah haid, berhenti keluarnya darah nifas, melahirkan, dan meninggal dunia.
Selain yang wajib, mandi juga ada yang dihukumi sunnah. Salah satu mandi sunnah adalah mandi sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri. Kesunnahan ini berlaku bagi laki-laki maupun perempuan saat hari raya.
Cara mandi sunnah saat Idul Fitri ialah dengan mengguyurkan seluruh tubuh dan anggota badan dengan air, dari mulai rambut hingga telapak kaki. Tentunya mandi ini diawali dengan niat.
Mandi sunnah Idul Fitri dilakukan sebelum atau setelah sholat Subuh. Jika merujuk penjelasan Syekh al-Baijuri, mandi sunnah ini bisa juga dilakukan sejak tengah malam.
Sebagai panduan, berikut Liputan6.com bagikan tata cara dan niat mandi sunnah Idul Fitri 2025. Semoga pada waktunya kita dapat mengamalkan salah satu ibadah ini.
3. Kata Buya Yahya soal Salaman dengan Lawan Jenis saat Lebaran Idul Fitri
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3455604/original/008429600_1620875465-20210513-Warga_Berlebaran_Diantara_Reruntuhan_di_Pancoran-3.jpg)
… Selengkapnya
Salah satu tradisi yang telah dilakukan bertahun-tahun di tanah air saat perayaan Idul Fitri atau lebaran ialah bertandang untuk silaturahmi ke rumah sanak saudara dan handai tolan.
Saat silaturahmi ini biasanya kerap melakukan salaman sembari mengucapkan maaf atas kesalahan yang disengaja atau tidak. Saat bersalaman tentunya tidak hanya dengan sesama jenis tapi lawan jenis.
Salah satu pertanyaan yang kerap disampaikan bertalian dengan hal ini ialah apakah diperbolehkan bersalaman dengan lawan jenis?
Pengasuh LPD Al-Bahjah Cirebon, KH. Yahya Zainul Ma’arif (Buya Yahya) menerangkan hal yang berkaitan dengan salaman dengan lawan jenis.
