:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4813434/original/063910800_1714098814-Gus_Baha__ngaji_Gus_Baha.jpg)
Liputan6.com, Cilacap – Salah satu hal yang menyebabkan kita merasa sangat sedih ialah saat kita dalam kesulitan materi alias tidak punya uang.
Kesedihan tak memiliki uang kerap dirasakan banyak orang, terlebih jika saat ini kita tengah memiliki kebutuhan yang sangat banyak.
Dampak yang dirasakan ketika tak memiliki uang pun tidak main-main. Tak hanya sedih, tak jarang keretakan rumah tangga berawal dari masalah ini.
Tak jarang pula kita merasa bersedih saat tetangga kita mampu membeli hewan kurban untuk disembelih di hari raya Idul Adha, sementara kita tidak.
Jika kita merasakan kesedihan sebab tidak punya uang, ulama kharismatik asal Rembang KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) memberikan cara ampuh untuk menyikapi hal itu sehingga kita tidak akan marah atau emosi.
Simak Video Pilihan Ini:
Jasad Nelayan Korban Perahu Terbalik di Laut Selatan Kebumen Ditemukan Mengapung
Lakukan Hal Ini
… Selengkapnya
Gus Baha menerangkan dengan menyitir pandangan Imam al-Ghazali tentang cara untuk menyikapi kesedihan yang mendalam saat kita tidak memiliki uang.
Menurut Imam al-Ghazali, jika kita merasa sangat sedih yang disebabkan karena tidak memiliki uang maka hal yang secepatnya kita lakukan ialah pergi ke kuburan.
“Kata Imam Ghozali itu, ketika kamu tidak punya uang, sepenat-penatnya hidup, merasa tidak punya kenikmatan datang saja ke kuburan,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube @NgajiOnlineSuudberau, Kamis (03/04/2025).
Saat telah sampai kuburan, maka yakinkan dalam hati bahwa semua orang mati pasti menginginkan kembali ke dunia untuk memperbaiki dan memperbanyak amal ibadahnya.
“Dan yakinlah semua yang sedang mati keinginannya hanya satu, ingin kembali ke dunia dan memperbaiki amal-amalnya,” tegasnya.
Dengan demikian, maka kita akan merasa bersyukur sebab masih diberikan kesempatan hidup di dunia untuk memperbaiki amal ibadah kita. Sebab semua keinginan orang mati itu hanya ingin kembali ke dunia.
“Berarti dunia adalah segala-galanya bagi orang yang sudah mati,” paparnya.
“Orang yang sudah mati itu cita-citanya hanya satu, semoga kita kembali ke dunia,” ujarnya.
Alasan Dianjurkan Ziarah Kubur
… Selengkapnya
Mengutip NU Online, Imam al-Ghazali menyebut dua tujuan praktik ziarah kubur yang selama ini diamalkan oleh umat Islam. Menurut hujjatul Islam ini, peziarah dapat memetik hikmah dari peristiwa kematian ahli kubur yang diziarahi. Juga ahli kubur yang diziarahi dapat memetik manfaat doa dari peziarah.
Dari dua tujuan ini, Imam al-Ghazali menyarankan agar peziarah mendoakan ahli kubur dan juga mendoakan dirinya sendiri serta merenung untuk dapat memetik hikmah dari balik pengalaman kematian ahli kubur.
فالمقصود من زيارة القبور للزائر الاعتبار بها وللمزور الانتفاع بدعائه فلا ينبغي أن يغفل الزائر عن الدعاء لنفسه وللميت ولا عن الاعتبار به
Artinya: Tujuan ziarah kubur bagi peziarah adalah mengambil hikmah atau pelajaran dari ziarah itu sendiri; dan bagi ahli kubur yang diziarahi adalah mengambil manfaat atas doa peziarah. Oleh karena itu, peziarah tidak seharusnya melalaikan doa untuk dirinya sendiri dan bagi almarhum yang diziarahi; dan juga seharusnya tidak mengabaikan mengambil hikmah atau pelajaran dari ahli kubur. (Imam al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz IV, halaman: 509).
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul