Friday

16-05-2025 Vol 19

SALDOBET – Makna Sebenarnya Mudik Menurut Islam versi Ustadz Adi Hidayat

Ustadz Adi Hidayat (SS. YT. Short @nafassubuhtv)

Liputan6.com, Jakarta – Mudik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disinonimkan dengan istilah pulang kampung, adalah kegiatan perantau/pekerja migran untuk pulang ke kampung halamannya.

Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Idul Fitri, Idul Adha, Natal & Tahun Baru dan Hari besar Nasional.

Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan dan sungkeman dengan orang tua.

Banyak moda transportasi yang bisa dipilih saat mudil mulai pesawat terbang, kereta api, kapal laut, bus, dan kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor, bahkan truk dan bajaj dapat digunakan untuk mudik.

Ya, suasana menjelang lebaran selalu identik dengan tradisi mudik. Jutaan orang dari berbagai penjuru negeri berbondong-bondong kembali ke kampung halaman. Namun, apakah mudik hanya sebatas perjalanan fisik dari kota ke desa?

Bagi sebagian besar masyarakat, mudik adalah momentum bertemu keluarga, melepas rindu, serta merayakan hari raya bersama orang-orang tercinta. Persiapan pun dilakukan jauh-jauh hari, mulai dari membeli tiket, mempersiapkan kendaraan, hingga membawa oleh-oleh untuk sanak saudara.

Di balik itu semua, Islam ternyata memberikan makna yang lebih dalam tentang mudik. Tidak sekadar pulang ke kampung halaman, tetapi juga mengingatkan manusia akan mudik hakiki, yaitu pulang ke kampung akhirat.

 

Simak Video Pilihan Ini: