Saturday

17-05-2025 Vol 19

SALDOBET – Kenapa Bacaan Sholat Dzuhur dan Ashar Tidak Dikeraskan? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Ustadz Adi Hidayat (SS. YT. Short @nafassubuhtv)

Liputan6.com, Jakarta – Sholat fardhu lima waktu adalah kewajiban utama umat Islam yang harus ditunaikan setiap hari. Dalam pelaksanaannya, setiap waktu sholat memiliki karakteristik tersendiri, termasuk soal volume bacaan yang dilantunkan oleh imam maupun makmum.

Dari kelima waktu sholat tersebut, dua di antaranya dibaca secara pelan atau sirr, yaitu sholat Dzuhur dan Ashar. Berbeda dengan Maghrib, Isya, dan Subuh yang bacaan Al-Qur’annya dilafalkan secara jahr atau keras, Dzuhur dan Ashar justru memiliki aturan berbeda.

Pertanyaan ini kerap muncul di tengah masyarakat. Mengapa bacaan sholat Dzuhur dan Ashar dipelankan, padahal pada sholat lain dilantunkan secara jelas dan terdengar?

Pendakwah Muhammadiyah Ustadz Adi Hidayat memberikan jawaban yang menenangkan hati dalam sebuah kajian yang dikutip dari kanal YouTube Kajian Ar-Rahman. Jawaban yang disampaikannya berangkat dari keteladanan Rasulullah SAW sendiri.

“Jawabannya sederhana sebetulnya, karena Nabi mencontohkannya begitu,” kata Ustadz Adi Hidayat menjawab pertanyaan seorang jamaah yang penasaran tentang hal tersebut.

Penjelasan mengenai sirr sebagai metode bacaan dalam sholat juga dijelaskan sebagai bentuk kesunyian yang disengaja. Tujuannya agar orang lain tak bisa mendengar kecuali hanya diri sendiri.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, istilah sirr secara bahasa dapat diartikan sebagai rahasia atau sesuatu yang tidak boleh terdengar oleh orang lain. Namun dalam konteks sholat, sirr adalah membaca pelan yang hanya terdengar oleh diri sendiri.

 

Simak Video Pilihan Ini: