:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4484246/original/065917100_1687926075-20230628-Idul_Adha_Surabaya-AFP-3.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Umat Islam di Indonesia akan melaksanakan sholat Idul Adha 1446 H pada Jumat, 6 Juni 2025. Sholat Id merupakan salah satu ibadah sunnah yang dilakukan pada 10 Dzulhijjah.
Sholat Idul Adha dapat dilaksanakan secara berjamaah maupun munfarid. Jika dilaksanakan secara berjamaah, umat Islam dianjurkan untuk mendengarkan khutbah setelah selesai sholat.
Secara umum, syarat dan rukun sholat Idul Adha sama dengan sholat lain. Hanya, terdapat perbedaan teknis. Sholat Idul Adha tidak diawali dengan adzan dan iqomah. Sholat Idul Adha juga diikuti dua khutbah.
Pelaksanaan sholat Idul Adha dianjurkan mengawalkan waktu untuk memberi kesempatan yang banyak bagi muslim yang akan berkurban. Anjuran ini berbeda dengan sholat Idul Fitri yang dianjurkan mengakhirkan waktu.
Sebagai panduan sholat Idul Adha 2025, simak berikut tata cara dan niat untuk sholat yang dilakukan secara berjamaah maupun sendiri.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Menjelajah Eksotisnya Wisata Pegunungan Palujantung Cilacap
Tata Cara Sholat Idul Adha Rakat Pertama
… Selengkapnya
1. Niat
Sholat Idul Adha diawali dengan niat. Berikut adalah lafal niat sholat Idul Adha jika dilakukan secara berjamaah.
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًاإِمَامًا) للهِ تَعَالَى
Ushallî sunnata-li ‘îdil adl-hâ rak‘ataini mustaqbilal qiblati (ma’mûman/imâman) lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku niat melaksanakan shalat sunnah Idul Adha dua rakaat, menghadap kiblat (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta‘ala.”
Berikut niat sholat Idul Adha sendiri.
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ للهِ تَعَالَى
Ushallî sunnata-li ‘îdil adl-hâ rak‘ataini mustaqbilal qiblatilillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku niat melaksanakan shalat sunnah Idul Adha dua rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta‘ala.”
2. Takbiratul Ihram
Takbiratul Ihram seperti melaksanakan sholat biasa. Setelah membaca doa iftitah, disunnahkan takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama. Di sela-sela tiap takbir itu dianjurkan membaca:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya, “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Boleh juga membaca lafal berikut.
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Artinya, “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
3. Membaca Surat al-Fatihah
Membaca surat al-Fatihah termasuk rukun sholat. Setelah melaksanakan rukun ini, dianjurkan membaca surat al-A’lâ. Berlanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.
Tata Cara Sholat Idul Adha Rakat Kedua
… Selengkapnya
4. Takbir 5 Kali di Rakaat Kedua
Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya. Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua.
Kemudian membaca surat al-Fatihah, lalu surat al-Ghâsyiyah. Berlanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
Sekali lagi, hukum takbir tambahan (lima kali pada pada rakaat kedua atau tujuh kali pada rakaat pertama) ini sunnah sehingga apabila terjadi kelupaan mengerjakannya, tidak sampai menggugurkan keabsahan shalat id.
5. Mendengarkan Khutbah
Setelah salam, jemaah tak disarankan buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah Idul Adha terlebih dahulu hingga rampung. Kecuali bila shalat id ditunaikan tidak secara berjamaah.
Wallahu a’lam.