:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5182170/original/049751600_1744033331-Screenshot_2025-04-07_20.37.35.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Film drama Malaysia berjudul Bidaah yang tayang di salah satu layanan streaming sedang menjadi perbincangan di media sosial. Pasalnya, film tersebut mempertontonkan adegan yang kontroversial.
Salah satu adegan yang jadi diskusi warganet di media sosial adalah mencium kaki dan meminum bekas cucian kaki Walid Muhammad, seorang pemimpin sekte keagamaan yang karismatik dalam drama tersebut.
Keturunan Syaikhona Kholil Bangkalan (Mbah Kholil Bangkalan), Lora KH Muhammad Ismail Al-Kholili buka suara. Dalam mencium kaki orang salih, Lora Ismail mengutip keterangan Imam Nawawi.
“Disunnahkan mencium tangan orang salih, orang zuhud, dan orang alim dari golongan ahli akhirat. Adapun hukum mencium kepala dan kakinya sama seperti mencium tangannya,” demikian pendapat Imam Nawawi yang dikutip Lora Ismail, dikutip dari Instagram @ismaelalkholilie, Senin (7/4/2025).
Selain pendapat Imam Nawawi, Lora Ismail juga menghadirkan fatwa dari Syaikh Utsaimin yang sering menjadikan rujukan bagi muslim bermanhaj salaf.
“Dalam hadis ini (hadis dua orang Yahudi yang mencium tangan dan kaki baginda nabi) terdapat hukum bolehnya mencium tangan dan kaki orang yang agung kemuliaan dan keilmuannya, begitu pula mencium tangan dan kaki ayah dan ibu, karena mereka mempunyai hak dan itu termasuk tawadhu,” demikian fatwanya.
Pertanyaan kemudian, apakah para ulama di Indonesia memerintahkan murid-muridnya mencium dan meminum bekas cucian gurunya? Simak penjelasan seorang ulama sekaligus keturunan Mbah Kholil Bangkalan ini.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Viral Penampakan Buaya di Perairan Teluk Penyu dan Nusakambangan Cilacap
Penjelasan Lora Ismail
… Selengkapnya
Lora Ismail menegaskan, pendapat Imam Nawawi dan fatwa Syaikh Utsaimin di atas adalah hukum fiqih secara teori. Namun, ia tidak menemukan para ulama di Indonesia khususnya yang menganjurkan para murid atau pengikutnya untuk mencium kakinya.
“Realitanya memang nyaris tidak ada, bisa jadi ini karena pendeknya pengetahuan saya. Silakan tulis di kolom komentar jika kalian pernah menemukannya. Yang saya tau, tradisi yang lumayan viral di masyarakat kita adalah mencium kaki orang tua,” jelasnya.
Keturunan Mbah Kholil Bangkalan ini merasa heran ketika adegan mencium kaki Walid itu dan membaca komentar warganet di media sosial dikaitkan dengan habib-habib dan gus-gus di Indonesia.
“Saya langsung bergumam dalam hati. Habib dan gus mana coba yang dengan santuy-nya menyuruh para santri atau pengikutnya untuk mencium kaki atau bahkan meminum bekas basuhan kakinya?” imbuhnya.
Lora Ismail pernah video viral Mama Gufron dan video seorang habib muda berambut pirang yang dicium kakinya oleh para muridnya. Akan tetapi, menurutnya, sangat naik jika dua orang tersebut dijadikan sebagai representasi dari para kiai dan habaib se-Indonesia.
Ulama Tidak Suka Dicium Tangannya
… Selengkapnya
Menurut Lora Ismail, para ulama sebenarnya tidak suka dicium tangannya. Guru-gurunya di Tarim seringkali menukil ucapan dari Syaikh Umar Muhdhor, rujukan utama habaib di zamannya.
“Orang yang mencium tanganku, rasanya seperti menampar pipiku,” demikian dikutip oleh Lora Ismail.
Ucapan tersebut mengisyaratkan bahwa sejatinya para ulama ketika dicium tangannya bukan malah kegirangan, bangga, dan bersuka cita seperti yang orang awam bayangkan.
“Akan tetapi, lebih karena terpaksa untuk menjalankan takdir dan menghormati orang lain yang mengharap keberkahan,” tandasnya.
Wallahu a’lam.
Lihat postingan ini di Instagram