Monday

30-06-2025 Vol 19

SALDOBET – Kisah di Balik Larangan Menikah di Bulan Suro, Begini Penjelasan Budayawan NU Ahmad Tohari

Ilustrasi menikah (Created by Meta AI)

Liputan6.com, Cilacap – Bulan Suro, atau yang juga dikenal sebagai bulan Muharram dalam kalender Islam, telah lama menjadi bulan yang sangat sakral dan penuh dengan makna spiritual dalam budaya Jawa, hingga 2025 ini.

Di bulan Suro ini, banyak orang Jawa yang melakukan ritual spiritual, seperti berpuasa, berdoa, dan melakukan kegiatan keagamaan lainnya. Namun, di balik kesakralan bulan ini, terdapat sebuah tradisi yakni tentang larangan menikah di bulan Suro.

Tradisi ini telah berlangsung selama berabad-abad dan diyakini oleh banyak orang Jawa sebagai sebuah keyakinan yang harus dihormati. Namun, banyak juga yang mempertanyakan alasan di balik larangan menikah di Bulan Suro. Apakah ada penjelasan logis atau historis yang dapat membenarkan tradisi ini? Apakah ada kaitannya dengan ajaran Islam atau hanya sekedar tradisi budaya?

Dalam kesempatan ini, kita akan membahas penjelasan dari Budayawan NU, Ahmad Tohari tentang alasan di balik larangan menikah di Bulan Suro. Ahmad Tohari, sebagai seorang budayawan yang sangat memahami budaya dan tradisi Jawa, dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang makna di balik tradisi ini.

Dengan memahami latar belakang dan konteks tradisi ini, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang budaya dan spiritualitas Jawa. Kita juga dapat mengetahui apakah tradisi larangan menikah di bulan Suro ini masih relevan dengan kehidupan modern saat ini atau sudah saatnya untuk ditinggalkan.

 

Simak Video Pilihan Ini: