:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3981875/original/078687700_1648799071-pexels-pixabay-161502.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Mengerti hukum mandi sebelum sholat Idul Adha penting bagi setiap muslim. Banyak yang bertanya-tanya, apakah mandi sebelum sholat Idul Adha wajib atau sunnah? Jawabannya adalah sunnah, bukan wajib. Hal ini didasarkan pada beberapa hadits yang lemah, namun didukung oleh perkataan sahabat Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan mandi di hari raya Idul Fitri dan Idul Adha sebagai sunnah.
Meskipun tidak wajib, mandi sebelum sholat Idul Adha bisa menjadi kewajiban karena sebab-sebab tertentu. “Bahwasannya Nabi Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam mandi pada hari Idulfitri dan Iduladha.” (HR Ibnu Majah).
Meninggalkan mandi sunnah ini tidak akan mendapat siksa, namun melakukannya akan mendapatkan pahala. Waktu yang dianjurkan untuk mandi adalah setelah sholat Subuh, meskipun boleh dilakukan mulai tengah malam tanggal 10 Dzulhijjah. Beberapa mazhab juga menyatakan bahwa mandi untuk hari raya disunahkan untuk menunjukkan kebersihan dan keindahan.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Minggu (11/5/2025).
Umat Muslim sebentar lagi akan marayakan Hari Raya Idul Fitri. Salah satu hal yang kerap dilakukan sebelumnya adalah mandi wajib. Beberapa orang menganggap mandi wajib sebagai keharusan. Bagaimana sebenarnya hukumnya?
Hukum Mandi Wajib Idul Adha Sebenarnya Sunnah
… Selengkapnya
Mandi sebelum melaksanakan sholat Iduladha merupakan tradisi umat Islam sejak masa Rasulullah SAW. Meski sering dianggap penting, hukum mandi Iduladha sebenarnya adalah sunnah, bukan kewajiban. Artinya, mandi ini sangat dianjurkan, tetapi tidak menjadi syarat sahnya salat.
Dalam kitab Fikih Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV karya Yusak Burhanudin dan Muhammad Najib (2021:119), dijelaskan bahwa mandi Iduladha memiliki kesamaan dengan mandi Idulfitri, yaitu bersifat sunnah. Dalil yang menjadi landasan adalah hadis dari Ibnu Majah yang berbunyi:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى.
Artinya, “Bahwasannya Nabi Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam mandi pada hari Idulfitri dan Iduladha.” (HR Ibnu Majah).
Hadis ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu mandi sebelum melaksanakan sholat pada dua hari raya. Hal ini diperkuat oleh penjelasan dalam buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut 4 Mazhab karya Ahmad Sarwat yang menyebutkan mandi Iduladha adalah sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan).
Namun, para ulama memiliki beberapa pandangan berbeda terkait tata cara mandi sebelum sholat Iduladha. Ada yang menganjurkan membersihkan tubuh secara menyeluruh, termasuk keramas, sebagai bentuk kebersihan. Namun, keramas tidak wajib; cukup membasuh tubuh secara menyeluruh.
Penting untuk dipahami bahwa mandi Iduladha bukanlah bagian dari mandi wajib dalam Islam. Mandi wajib hanya diwajibkan dalam kondisi berikut:
- Keluar Air Mani (Ejakulasi), berdasarkan firman Allah SWT, “Dan jika kamu junub maka mandilah.” (QS. Al-Ma’idah: 6).
- Bertemunya Dua Khitan (Hubungan Intim), meskipun tanpa ejakulasi, berdasarkan hadis dari HR Bukhari dan Muslim.
- Selesai Haid, sesuai firman Allah SWT: “Dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.” (QS. Al-Baqarah: 222).
- Selesai Nifas, yakni darah yang keluar setelah melahirkan.
- Melahirkan (Wiladah), baik dengan atau tanpa darah nifas.
- Masuk Islam (Mualaf), berdasarkan perintah Rasulullah SAW kepada Tsumamah bin Utsal saat masuk Islam: “Pergilah dan mandilah.” (HR Bukhari dan Muslim).
Mandi Idul Adha Tidak Wajib Keramas
Melansir buku Fikih Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, Yusak Burhanudin dan Muhammad Najib (2021:119), sholat Iduladha adalah sholat sunah dua rakaat yang dilaksanakan pada Hari Raya Iduladha. Ketentuannya sama seperti sholat Idulfitri. Pertanyaan mengenai apakah mandi Idul Adha harus keramas, jawabannya adalah diperbolehkan, tetapi tidak diwajibkan.
Ini sebagian ulama menganjurkan keramas untuk membersihkan rambut dan kulit kepala. Namun, keramas bukanlah syarat sahnya mandi Idul Adha. Yang terpenting adalah membersihkan diri secara menyeluruh dari hadas kecil dan najis.
Mandi besar Idul Adha dapat dilakukan mulai dari tengah malam hingga subuh pada tanggal 10 Dzulhijjah, atau sebelum atau setelah salat Subuh. Waktu utama adalah setelah salat Subuh dan sebelum berangkat sholat Idul Adha. Dalil mandi sunnah Idul Adha bersandar pada riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW mandi terlebih dahulu pada dua hari raya.
Meskipun keramas dianjurkan untuk menambah kebersihan dan kesegaran, ini bukanlah kewajiban kecuali jika seorang muslim mengalami sebab-sebab wajib mandi besar yang diharuskan keramas sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya. Namun jika tidak ada sebab-sebab mandi besar, intinya, mandi Idul Adha bertujuan untuk menyucikan diri secara fisik dan spiritual sebelum melaksanakan ibadah sholat Idul Adha.
Tata Cara Mandi Wajib Idul Adha
… Selengkapnya
Sebelum membahas tata cara mandi Idul Adha, perlu diingat kembali bahwa mandi Idul Adha hukumnya sunnah muakkad. Artinya, sangat dianjurkan, tetapi tidak wajib. Namun, melakukannya akan mendapatkan pahala dan pahala tersebut akan semakin besar jika dilakukan dengan tata cara yang benar.
- Bersihkan najis terlebih dahulu. Sebelum mandi, pastikan tubuh bersih dari najis. Jika ada najis, bersihkan terlebih dahulu sebelum memulai mandi. Ini penting agar mandi kita menjadi lebih sempurna dan sah.
- Bacalah niat. Niat merupakan bagian penting dari setiap ibadah. Bacalah niat mandi Idul Adha dengan khusyuk. Berikut bacaan niat dalam bahasa Arab, latin, dan artinya: نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِيَوْمِ عِيدِ الأَضْحَى سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى (Nawaitul ghusla li yaumi ‘iidiil adha sunnatan lillahi ta’ala). Artinya: ‘Aku niat mandi untuk hari raya Idul Adha sunnah karena Allah Ta’ala.’
- Basuh kedua tangan hingga siku. Mulailah dengan membasuh kedua tangan hingga siku tiga kali.
- Bersihkan kemaluan. Bersihkan kemaluan dengan air yang mengalir.
- Berkumur-kumur dan membersihkan hidung. Berkumur-kumur dan bersihkan hidung dengan air.
- Berwudhu. Lakukan wudhu seperti biasa.
- Siram seluruh tubuh dengan air. Siram seluruh tubuh dengan air yang mengalir, mulai dari kepala hingga kaki.
- Gosok seluruh tubuh dengan sabun. Gosok seluruh tubuh dengan sabun hingga bersih.
- Bersihkan rambut. Bersihkan rambut dengan sampo hingga bersih.
- Berdoa setelah mandi. Setelah mandi, bacalah doa agar mandi kita diterima oleh Allah SWT.