Friday

16-05-2025 Vol 19

SALDOBET – Perayaan Lebaran di Zaman Nabi Muhammad SAW, Tradisi yang Menginspirasi Hingga Kini

Ilustrasi lafaz Nabi Muhammad saw.

Liputan6.com, Jakarta Perayaan lebaran di zaman Nabi Muhammad memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat Islam. Sebagai momen sakral yang menandai kemenangan spiritual setelah sebulan penuh berpuasa, tradisi perayaan lebaran di zaman Nabi Muhammad menjadi landasan penting bagaimana umat Islam di seluruh dunia merayakan hari kemenangan ini. Berbeda dengan perayaan-perayaan yang dilakukan masyarakat Arab jahiliyah sebelumnya, perayaan lebaran di zaman Nabi Muhammad diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan bernilai ibadah.

Sejarah mencatat bahwa perayaan lebaran di zaman Nabi Muhammad pertama kali diselenggarakan pada tahun ke-2 Hijriyah atau sekitar 624 Masehi. Momen bersejarah ini bertepatan dengan kemenangan kaum Muslim dalam Perang Badar, dimana dengan jumlah pasukan yang jauh lebih sedikit, umat Islam berhasil memenangkan pertempuran berkat pertolongan Allah SWT. Perayaan lebaran di zaman Nabi Muhammad ini kemudian menjadi tradisi tahunan yang dinantikan oleh seluruh umat Islam sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT.

Imam Ibnu Katsir, seorang ulama besar dalam sejarah Islam, menjabarkan bagaimana perayaan lebaran di zaman Nabi Muhammad dilaksanakan dengan penuh khidmat. Dalam riwayatnya, dijelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah merayakan hari pertama Idul Fitri dalam kondisi letih hingga harus bersandar pada Bilal bin Rabah saat menyampaikan khutbahnya.

Hal ini menunjukkan betapa Rasulullah SAW tetap menjalankan tradisi perayaan lebaran dengan sebaik-baiknya meskipun dalam kondisi fisik yang tidak prima, memberikan teladan bagi umat Islam untuk selalu mengutamakan ibadah dalam kondisi apapun.

Berikut informasi lengkapnya, yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Jumat (21/3).