:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4485600/original/015754900_1688011879-Sholat_Idul_Adha_di_Berbagai_Daerah-AP__4_.jpg)
Liputan6.com, Jakarta Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu hari besar dalam Islam yang dirayakan dengan penuh suka cita oleh umat Muslim di seluruh dunia. Selain menjadi momentum pengorbanan dan kepedulian sosial melalui penyembelihan hewan kurban, Idul Adha juga dimaknai sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebagai pembuka dari rangkaian ibadah di hari raya tersebut, umat Muslim dianjurkan melaksanakan sholat Idul Adha sebagai bentuk ketaatan dan pengagungan kepada-Nya.
Sholat Idul Adha memiliki status sebagai sunah muakkad, yakni ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Rasulullah SAW dan para sahabat senantiasa mengerjakannya, menunjukkan bahwa ibadah ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi bagian dari syiar Islam yang mengokohkan persaudaraan umat. Meski tidak wajib, meninggalkan sholat Idul Adha tanpa uzur dianggap sebagai kehilangan kesempatan besar untuk meraih keutamaan dan pahala dari Allah.
Ibadah sholat ini dilaksanakan secara berjamaah, baik di tanah lapang, masjid, maupun di rumah bila kondisi tidak memungkinkan. Dengan memahami niat dan tata cara pelaksanaannya secara benar, kita tidak hanya menunaikan ritual semata, namun juga menyempurnakan nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya. Artikel ini akan mengulas secara lengkap bacaan niat sholat Idul Adha serta tata cara pelaksanaan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (9/5/2025)
Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto melaksanakan sholat Idul Adha di lapangan Mandalamukti, kawasan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat bersama ribuan warga sekaligus jemaah lainnya.
Niat Sholat Idul Adha
… Selengkapnya
Membaca niat merupakan langkah awal yang wajib dalam setiap pelaksanaan sholat, termasuk sholat Idul Adha. Niat berfungsi untuk membedakan antara satu ibadah dengan ibadah lainnya, dan harus dilakukan di dalam hati tepat sebelum takbiratul ihram. Berikut adalah bacaan niat untuk sholat Idul Adha, baik sebagai imam maupun makmum:
Niat Sholat Idul Adha untuk Imam
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatan li’iidil adha rak’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’aala
Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah ta’ala.”
Niat Sholat Idul Adha untuk Makmum
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatan li’iidil adha rak’ataini mustaqbilal qiblati makmuman lillaahi ta’aala
Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah ta’ala.”
Tata Cara Sholat Idul Adha
Sholat Idul Adha dikerjakan dua rakaat seperti sholat sunnah lainnya, namun terdapat tambahan jumlah takbir di awal rakaat yang menjadi pembeda. Sholat ini dilakukan sebelum khutbah dan diawali dengan niat yang diikuti oleh takbiratul ihram.
Rakaat Pertama:
- Membaca niat sholat
- Takbiratul ihram (Allahu Akbar)
- Membaca doa iftitah
- Melakukan 7 kali takbir tambahan selain takbiratul ihram, di sela-selanya membaca dzikir: سُبْحَانَ اللهِ، وَالْـحَمْدُ للهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
- Membaca Surah Al-Fatihah
- Membaca Surah Al-A’la
- Rukuk
- I’tidal
- Sujud pertama
- Duduk antara dua sujud
- Sujud kedua
Rakaat Kedua:
- Berdiri untuk rakaat kedua
- Melakukan 5 kali takbir, di sela-selanya membaca dzikir seperti sebelumnya
- Membaca Surah Al-Fatihah
- Membaca Surah Al-Ghasyiyah
- Rukuk
- I’tidal
- Sujud pertama
- Duduk antara dua sujud
- Sujud kedua
- Salam
Setelah salam, jamaah tetap duduk untuk mendengarkan khutbah Idul Adha yang disampaikan oleh khatib. Khutbah ini terdiri dari dua bagian dan disampaikan setelah sholat, berbeda dengan sholat Jumat yang khutbahnya berada di awal.
Setelah Sholat Idul Adha
Usai pelaksanaan sholat dan khutbah, umat Muslim kemudian melanjutkan ibadah dengan menyembelih hewan kurban. Penyembelihan ini dilaksanakan mulai tanggal 10 hingga 13 Dzulhijjah (hari tasyrik), dan dagingnya dibagikan kepada yang membutuhkan.
Penyembelihan kurban merupakan simbol ketaatan dan pengorbanan, meneladani kisah Nabi Ibrahim AS yang siap mengorbankan putranya atas perintah Allah. Ibadah ini mengajarkan nilai empati, keikhlasan, dan solidaritas sosial yang mendalam, sehingga menjadi momen penting dalam mempererat ukhuwah Islamiyah.
Disunnahkan pula untuk memperbanyak takbir sejak malam Idul Adha hingga akhir hari tasyrik. Takbir ini merupakan bentuk syiar yang memperkuat keimanan dan pengingat akan kebesaran Allah SWT.
Waktu Pelaksanaan dan Sunah Sebelum Sholat Idul Adha
Sholat Idul Adha dimulai saat matahari telah terbit setinggi tombak atau sekitar pukul 06.00–06.30 WIB, dan berakhir menjelang waktu Zuhur. Pelaksanaan lebih awal dianjurkan agar umat Muslim memiliki cukup waktu untuk menyembelih kurban setelahnya.
Adapun beberapa sunnah sebelum melaksanakan sholat Idul Adha antara lain:
- Mandi sunah sebelum berangkat
- Memakai pakaian terbaik (tidak harus baru, tapi bersih dan rapi)
- Menggunakan wewangian
- Tidak makan terlebih dahulu, berbeda dengan Idul Fitri di mana disunnahkan makan sebelum sholat
- Berjalan kaki ke tempat sholat, jika memungkinkan
- Memperbanyak takbir sejak malam Idul Adha hingga waktu sholat
Pelaksanaan sholat sebaiknya dilakukan berjamaah di tempat terbuka (tanah lapang), sebagaimana dilakukan Rasulullah SAW, namun diperbolehkan dilakukan di masjid atau rumah dalam kondisi tertentu.