Saturday

17-05-2025 Vol 19

SALDOBET – Dzikir Lisan vs Dzikir Hati, Mana Lebih Utama? Simak Kata Buya Yahya

Pengasuh LPD Al Bhajah, KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya. (YouTube Al Bahjah TV)

Liputan6.com, Jakarta – Dzikir merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Namun, seringkali muncul pertanyaan di tengah umat: manakah yang lebih utama, dzikir dengan lisan atau dzikir hati? Pertanyaan ini akhirnya dijawab oleh KH Yahya Zainul Ma’arif atau yang lebih dikenal dengan Buya Yahya dalam sebuah kajian yang mendalam.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya menegaskan bahwa dzikir merupakan bentuk ibadah yang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Ia menjelaskan bahwa menyebut nama Allah dengan lisan memang memiliki nilai pahala tersendiri, namun kesempurnaan dzikir sesungguhnya terletak pada kehadiran hati.

Menurut Buya Yahya, dzikir yang sempurna adalah ketika lisan mengucap dan hati menyadari makna dari apa yang diucapkan. Jika hanya lisan yang bergerak, tanpa kehadiran hati, maka pahala yang diperoleh adalah pahala dzikir lisan semata.

“Kalau hati belum bisa berdzikir, paling tidak lisanmu berdzikir sudah dapat pahala,” ujar Buya Yahya. “Tapi dzikir yang sempurna adalah saat lisan berucap dan hati menyadari, maka lengkaplah pahalanya.”

Penjelasan ini disampaikan Buya Yahya dalam sebuah ceramah yang dinukil dari kanal YouTube @buyayahyaofficial, dikutip pada Selasa (22/04/2025). Video tersebut mendapat perhatian luas karena membahas amalan harian yang sering dilakukan oleh umat Islam.

Buya Yahya menguraikan bahwa mengucapkan kalimat “Alhamdulillah” dengan tulus dan serius termasuk dalam bentuk dzikir lisan yang memiliki pahala besar. Namun pahalanya akan jauh lebih sempurna jika dibarengi dengan kesadaran hati akan nikmat Allah.

“Kalau kamu hanya mengucap ‘Alhamdulillah’ tanpa menyadari keagungan nikmat Allah, maka itu hanya dzikir lisan,” jelas Buya Yahya. “Tetapi kalau lisan berucap dan hati sadar, itu yang paling utama.”

 

Simak Video Pilihan Ini: